PraK ataPenyusun
إِنَّ
الحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ باللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَلِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ , وَ مَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِيَ لَهُ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ
اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ , وَ بَعْدُ :
Menyambung: Silsilah “Bidayah al-Salikin”
Allah SWT telah memberi taufik kepada penulis
untuk menerbitkan buku tentang “Siksa dan Nikmat Dalam Kubur”.
Sepanjang pengamatanpenulis, pengetahuan
tentang adanya siksa dan nikmat kubur sangat penting untuk diketahuioleh
saudara-saudaraku kaum muslimin. Mengingatwawasan akan hal ini masuk dalam
obyek kajian terkait dengan aqidah islamiyah yang harus disadari oleh setiap orang
Islam.
Dengan mengetahui dan memahami rukun
iman secara lebih menyeluruh, tidak terkecualikeimananakan adanya siksaan dan
kenikmatan dalam kubur, sebagaimana juga keimanantentang adanya hari pembalasan
baik berupa siksa dalam neraka maupun kenikmatan hidup di dalam surga. Pengetahuan
dan mengimani semua itu akan membawa kepada kebaikan dan kemantapan sikap batin
setiap mukmin. Kalau batin (hatinurani) sudah baik, pasti akan melahirkan
perilaku atau perbuatan dan ucapan lahiriyah yang baik pula.Kebaikan dan
kemantapan iman yang tertanam kuat di dalam hati nurani seorang mukmin, pasti
akan melahirkan sikap istiqomah dalam perilaku dan perbuatannya. Sikap istiqomah
menuntun seseorang kepada kejujuran, tanggung jawab, amanat dan keta’atan dalam
semua urusan hidup dan kehidupan, menjadikan seseorang melakukan dan merasakan
keamanan dan ketenteraman dalam hidup dan kehidupannya. Bila rasa aman dan
ketentraman dalam semua aktifitas kehidupan setiap orang mukmin dan mukminah
dalam anggota keluarga dan anggota masyarakat, insya Allah akan tercipta
tatanan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, bahagia dan sejahtera.
Kondisi dan situasi kehidupan masyarakat yang kondusif dan stabil seperti
inilah yang diharapkan dapat tercipta di berbagai komunitas masyarakat, bangsa
dan negara.Bahkan lebih dari itu, padaumat manusia di berbagai belahan dunia
umumnya.
Aman dan damai dalam interaksi sosialdi
antara sesama umatyang membawa kepada kesejahteraan hidup di dunia dan
kebahagiaan abadi di akhirat tentu adalah harapan semua orang, setiap keluarga,
seluruh masyarakat, segala bangsa dan negara. Malah, setiap umat manusia yang
hidup di dunia dan mempercayai adanya kehidupan abadi di akhirat nanti.
Kita mengetahui bahwa penyebab utama
daripada kerusakan manusia seluruhnya baik kemaksiatan secara perorangan maupunkemaksiatankolektif
adalah karena tidak adanya sesuatu yang dapat memotivasi padakebaikan dan yang
mencegah dari perilaku buruk dan kejahatan. Sedang kita menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang memiliki daya dorong sekaligus daya tangkal yang sangat besar
dan kuat tidak lain kecuali iman kepada Allah SWT yang tertancap kuat didalam
hati nurani manusia mukmin itu sendiri.
Imannya yang kuat didalam hatinya itulah
yang selalu menghadirkan Allah di dalam hatinya untuk mengawas semua
gerak-gerik, sepak-terjang dan tutur katanya, baik dia dalam kesendirian
ataupun keramaian, baik dalam keadaan tersembunyi maupun dalam posisi
terang-terangan.
Selain iman kepada Allah SWT yang Maha
Kuasa juga iman kepada Malaikat yang bertugas mendampinginya setiap saat.Serta
percayaakan adanya siksaan dan kenikmatan kubur.Begitu pun beriman kepada yang
lain-lain dari rukun iman itu sendiri adalah merupakan pendorong yang paling
efektif dalam meluruskan jalan manusia menuju kepada keridhaan Allah SWT. Mukmin
yang kuat dan mantap imannyaakan mempertimbangkandulusegala tutur kata dan
perbuatannya.Pertimbangannya itu tidak lepas dariketaqwaannya pada Allah dan
keimanannya terhadap adanya surga dan neraka, adzab dan nikmat kubur. Dengan
begitu, tidaklah lahir dari seorang mukmin kecuali perkataan dan perbuatan yang
baik.
Kalaupun perbuatan tercela dan tidak diridhoi oleh Allah
SWT terlanjur terjadi, maka segera terlintas bayangan siksa kubur dan neraka
lebih dekat ketimbang urat nadinya sendiri.Itu,akan membuatnya selalu gelisah
dan takut, tidak lagi merasakanketenangan sebelum bertaubat pada Allah atas segala
dosa yang telah diperbuatnya.Dia kembali kepada Allah dengan tunduk dan rendah
hati, khusyu’ dan tawadu’ seraya menangis menyesali kesalahannya.
Umat muslim pendahulu memiliki keimanan yang kuat dan mantap,
basis pemikiran luas dan cemerlang mampu menguasai negeri-negeri di dunia seraya
menyebarluaskan ajaran Islam.Akan tetapi,umat muslim belakangan ini kian kehilangan
jati diri, seraya mengabaikan problematikafundamentalterkaitnorma, moral dan keutamaan
akhlak.Kondisi ini membawa dampak hilangnya kebahagiaan dan kesejahteraan,
ketenangan dan kedamaian dan kecintaan di antara mereka sendiri.Jihad dan kerelaan
berkorban di jalan Allah pun mereka tinggalkan,ukhuwah islamiyah pun hilang,terjadi
pertumpahan darah dimana-mana.Tragedi umat Islam tersebut menginspirasi
musuh-musuh Islamuntuk melancarkan agitasi mereka dengan tamak dan rakus.Segala
macam cara dan strategi ditempuh untuk memecah-belah umat Islamguna merebut dan
membagi-bagi negara-negaraIslam.Hal itu, sebagaimana telah disinyalir oleh Nabi
Muhammad saw dalam satu hadistnya yang artinya berbunyi:
Umat Islam
akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain.Bangsa lain itu layaknya segerombolan
orang rakus berebut hidangan yang tersaji dimeja makan.
Kondisi di atas itulah yang dialami oleh umat Islam di
dunia dewasa ini.Dan di akhirat
nanti kerugian lebih besar dan
lebih dahsyat lagi. Tentunya, kerugian tersebut dialami oleh umatnya. Sedangkan
Islamdalam kapasitasnya sebagai agama yang diridhoi oleh AllahSWT,tentu tidak
akan merugi.Itu karenaIslamtak ubahnya sebagai sumber cahaya dan petunjuk, yang
menerangi jalan bagi orang yang mau berjalan diatasnya.Lebih dari itu, Islamjuga
membangkitkan semangat hidup dan memberikan kekuatan guna menghancurkansemua
penyakit hati berupa dendam, dengki, benci danrasapermusuhan terhadap sesama
yang memecah belah umat. Namun apabila keterpecah-belahan ini dapat
dipersatukan dan kembali berpegang teguh pada ajaran Islamsecara konsisten di
semua lapangan kehidupan, tidak mustahil kesejahteraan,kebahagiaan dan kejayaan yang telah dirampas dari umatIslam selama ini dapat
diraih kembali.
Terima kasih saya tak terhinggauntuk orang-orang yang
telah membantu saya dalam penyelesaian risalah kecil ini.Terlebih kepada
guru saya,al-mukarramSyeikh Muhammad Nashir Al-Banny yang telah memberiku
buku beliau yang belum dicetak, yakni kitab”Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib”
yang sangat saya butuhkan di dalam pembahasan ini. Jazakumullahu khairan.
Semoga Allah SWT berkenan menjadikan risalah ini sebagai
amal ikhlas lillahi ta’ala dan mencatat ini sebagai amal ibadah serta
menjadikan risalah ini sebagai pelindung bagi saudara-saudara seagama dari
siksaan kubur dan siksaan neraka.Lebih dari itu, menyiapkan bagi mereka
kenikmatan hidup di dalamkubur dan di dalamsurga.Semoga Allah memberikan
kemanfaatan dan kesehatan buat kita di dunia dan kebahagiaan di akhirat.Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar