Rabu, 29 Agustus 2012

SIKSA DAN NIKMAT KUBUR

-->
PraK  ataPenyusun

إِنَّ الحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ باللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَلِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ , وَ مَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِيَ لَهُ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ , وَ بَعْدُ :
Menyambung: Silsilah “Bidayah al-Salikin”
Allah SWT telah memberi taufik kepada penulis untuk menerbitkan buku tentang “Siksa dan Nikmat Dalam Kubur”.
Sepanjang pengamatanpenulis, pengetahuan tentang adanya siksa dan nikmat kubur sangat penting untuk diketahuioleh saudara-saudaraku kaum muslimin. Mengingatwawasan akan hal ini masuk dalam obyek kajian terkait dengan aqidah islamiyah yang harus disadari oleh setiap orang Islam.
Dengan mengetahui dan memahami rukun iman secara lebih menyeluruh, tidak terkecualikeimananakan adanya siksaan dan kenikmatan dalam kubur, sebagaimana juga keimanantentang adanya hari pembalasan baik berupa siksa dalam neraka maupun kenikmatan hidup di dalam surga. Pengetahuan dan mengimani semua itu akan membawa kepada kebaikan dan kemantapan sikap batin setiap mukmin. Kalau batin (hatinurani) sudah baik, pasti akan melahirkan perilaku atau perbuatan dan ucapan lahiriyah yang baik pula.Kebaikan dan kemantapan iman yang tertanam kuat di dalam hati nurani seorang mukmin, pasti akan melahirkan sikap istiqomah dalam perilaku dan perbuatannya. Sikap istiqomah menuntun seseorang kepada kejujuran, tanggung jawab, amanat dan keta’atan dalam semua urusan hidup dan kehidupan, menjadikan seseorang melakukan dan merasakan keamanan dan ketenteraman dalam hidup dan kehidupannya. Bila rasa aman dan ketentraman dalam semua aktifitas kehidupan setiap orang mukmin dan mukminah dalam anggota keluarga dan anggota masyarakat, insya Allah akan tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, bahagia dan sejahtera. Kondisi dan situasi kehidupan masyarakat yang kondusif dan stabil seperti inilah yang diharapkan dapat tercipta di berbagai komunitas masyarakat, bangsa dan negara.Bahkan lebih dari itu, padaumat manusia di berbagai belahan dunia umumnya.
Aman dan damai dalam interaksi sosialdi antara sesama umatyang membawa kepada kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat tentu adalah harapan semua orang, setiap keluarga, seluruh masyarakat, segala bangsa dan negara. Malah, setiap umat manusia yang hidup di dunia dan mempercayai adanya kehidupan abadi di akhirat nanti.
Kita mengetahui bahwa penyebab utama daripada kerusakan manusia seluruhnya baik kemaksiatan secara perorangan maupunkemaksiatankolektif adalah karena tidak adanya sesuatu yang dapat memotivasi padakebaikan dan yang mencegah dari perilaku buruk dan kejahatan. Sedang kita menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang memiliki daya dorong sekaligus daya tangkal yang sangat besar dan kuat tidak lain kecuali iman kepada Allah SWT yang tertancap kuat didalam hati nurani manusia mukmin itu sendiri.
Imannya yang kuat didalam hatinya itulah yang selalu menghadirkan Allah di dalam hatinya untuk mengawas semua gerak-gerik, sepak-terjang dan tutur katanya, baik dia dalam kesendirian ataupun keramaian, baik dalam keadaan tersembunyi maupun dalam posisi terang-terangan.
Selain iman kepada Allah SWT yang Maha Kuasa juga iman kepada Malaikat yang bertugas mendampinginya setiap saat.Serta percayaakan adanya siksaan dan kenikmatan kubur.Begitu pun beriman kepada yang lain-lain dari rukun iman itu sendiri adalah merupakan pendorong yang paling efektif dalam meluruskan jalan manusia menuju kepada keridhaan Allah SWT. Mukmin yang kuat dan mantap imannyaakan mempertimbangkandulusegala tutur kata dan perbuatannya.Pertimbangannya itu tidak lepas dariketaqwaannya pada Allah dan keimanannya terhadap adanya surga dan neraka, adzab dan nikmat kubur. Dengan begitu, tidaklah lahir dari seorang mukmin kecuali perkataan dan perbuatan yang baik.
Kalaupun perbuatan tercela dan tidak diridhoi oleh Allah SWT terlanjur terjadi, maka segera terlintas bayangan siksa kubur dan neraka lebih dekat ketimbang urat nadinya sendiri.Itu,akan membuatnya selalu gelisah dan takut, tidak lagi merasakanketenangan sebelum bertaubat pada Allah atas segala dosa yang telah diperbuatnya.Dia kembali kepada Allah dengan tunduk dan rendah hati, khusyu’ dan tawadu’ seraya menangis menyesali kesalahannya.
Umat muslim pendahulu memiliki keimanan yang kuat dan mantap, basis pemikiran luas dan cemerlang mampu menguasai negeri-negeri di dunia seraya menyebarluaskan ajaran Islam.Akan tetapi,umat muslim belakangan ini kian kehilangan jati diri, seraya mengabaikan problematikafundamentalterkaitnorma, moral dan keutamaan akhlak.Kondisi ini membawa dampak hilangnya kebahagiaan dan kesejahteraan, ketenangan dan kedamaian dan kecintaan di antara mereka sendiri.Jihad dan kerelaan berkorban di jalan Allah pun mereka tinggalkan,ukhuwah islamiyah pun hilang,terjadi pertumpahan darah dimana-mana.Tragedi umat Islam tersebut menginspirasi musuh-musuh Islamuntuk melancarkan agitasi mereka dengan tamak dan rakus.Segala macam cara dan strategi ditempuh untuk memecah-belah umat Islamguna merebut dan membagi-bagi negara-negaraIslam.Hal itu, sebagaimana telah disinyalir oleh Nabi Muhammad saw dalam satu hadistnya yang artinya berbunyi:
Umat Islam akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain.Bangsa lain itu layaknya segerombolan orang rakus berebut hidangan yang tersaji dimeja makan.
Kondisi di atas itulah yang dialami oleh umat Islam di dunia dewasa ini.Dan di akhirat  nanti  kerugian lebih besar dan lebih dahsyat lagi. Tentunya, kerugian tersebut dialami oleh umatnya. Sedangkan Islamdalam kapasitasnya sebagai agama yang diridhoi oleh AllahSWT,tentu tidak akan merugi.Itu karenaIslamtak ubahnya sebagai sumber cahaya dan petunjuk, yang menerangi jalan bagi orang yang mau berjalan diatasnya.Lebih dari itu, Islamjuga membangkitkan semangat hidup dan memberikan kekuatan guna menghancurkansemua penyakit hati berupa dendam, dengki, benci danrasapermusuhan terhadap sesama yang memecah belah umat. Namun apabila keterpecah-belahan ini dapat dipersatukan dan kembali berpegang teguh pada ajaran Islamsecara konsisten di semua lapangan kehidupan, tidak mustahil kesejahteraan,kebahagiaan  dan kejayaan yang  telah  dirampas dari umatIslam selama ini dapat diraih kembali.
Terima kasih saya tak terhinggauntuk orang-orang yang telah membantu saya dalam penyelesaian risalah kecil ini.Terlebih kepada guru saya,al-mukarramSyeikh Muhammad Nashir Al-Banny yang telah memberiku buku beliau yang belum dicetak, yakni kitab”Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib” yang sangat saya butuhkan di dalam pembahasan ini. Jazakumullahu khairan.
Semoga Allah SWT berkenan menjadikan risalah ini sebagai amal ikhlas lillahi ta’ala dan mencatat ini sebagai amal ibadah serta menjadikan risalah ini sebagai pelindung bagi saudara-saudara seagama dari siksaan kubur dan siksaan neraka.Lebih dari itu, menyiapkan bagi mereka kenikmatan hidup di dalamkubur dan di dalamsurga.Semoga Allah memberikan kemanfaatan dan kesehatan buat kita di dunia dan kebahagiaan di akhirat.Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.Amin.

Minggu, 26 Agustus 2012

SIFAT SHALAT RASULULLAH SAW

PENGANTAR

ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
   ôJysø9$# ¬! Å_Uu šúüÏJn=»yèø9$# وَالصَّلاَةُوَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبي بَعْدَه وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ دينه وَمَنْ وَّالاَة
Agama islam, satu-satunya agama yang di akui dan di ridhai Allah SWT. untuk uma manusia, di tegaskan atas dasar lima utama yaitu: 1. Mengucapkan/mengikrarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah; 2. Menegakkan shalat; 3. Membayar zakat harta benda; 4. Puasa pada bulan ramadhan; dan 5. Mengerjakan ibadah haji kebaitullah bagi setiap muslim/muslimah yang memiliki kemampuan  untuk mengerjakannya.
Dasar Islam yang pertama yaitu iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW adalah merupakan dasar yang paling kecil dan ringan di kerjakan oleh manusia akan sangat besar, berat dan menentukan dalam hidup dan kehidupan manusia. Lebih-lebih dalam kaitannya dengan hablun minallah dan hablun munan nas. Sekalipun dasar islam yang pertama adalah ‘syahadatain’ sangat gampang di ucapkan, ringan di lidah, sedap di dengar namun sangat berat di timbang, sangat  besar pengaruh dan dampaknya dalam perilaku dan moral manusia, dan sangat menentukan baik dan buruknya sifat dan karakter seseorang. Oleh karennya Nabi Muhammad SAW menghabiskan dari separuh masa kerasulannya dalam membina umatnya dengan syahadatain. Apabila iman kepada Allah dan Rasulnya sudah tertanam kuat dalam hati seseorang maka semua perintah Allah bagaimanapun beratnya akan menjadi ringan untuk di laksanakan. Demikian juga semua larangan Allah bagaimanapun sulit untuk di tinggalkan atau di jauhi akan menjadi gampang dan mudah di hindari.

PERJALANAN HIDUP MANUSIA (Menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits)

Membaca, mempelajari dan memahami isi kandungan firman Allah swt dalam ayat-ayat  Al-Qur’an tersebut di atas maka, yakinlah kita dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah swt telah menciptakan alam semesta ini dengan segala kelengkapannya dan kesempurnaan serta kebaikan isi kandungannya, untuk kesenangan, kebahagiaan hidup dan kehidupan manusia di alam dunia dan alam akhirat nanti.
Dan bahwa demikian juga Allah swt telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik dan  sesempurna lengkap baik fisik jasmani dan jiwa rohani, dengan akal pikiran kemauan dan  hawa nafsu kepandaian dan kecerdasan untuk menjadi khalifah pengganti Allah di muka bumi ini dalam menjaga dan memelihara kebaikan dan kesempurnaan seluruh benda ciptaannya di dunia yang fana ini. Dan sebelum menciptakan manusia, Allah swt telah menciptakan Malaikat dan Jin selain dari pada itu Allah swt telah menciptakan musuh bagi manusia yang akan selalu berupaya menyelewengkannya dari tugasnya sebagai khalifah Allah. Manusia ditugaskan untuk beribadah yaitu melakukan semua perintah Allah dan menjauhkan diri dari atau meninggalkan semua larangan Allah.
Dalam melaksamakan perintah Allah ini manusia diberikan oleh Allah, hati nurani dan hawa nafsu.
Hati manusia itu ada tiga macam:
1.      Hati yang hidup
2.      Hati yang sakit dan
3.      Hati yang mati
Sedangkan nafsu itu ada tiga:
1.      Nafsu amarah bis Su’i yang penuh dengan kejahatan
2.      Nafsu mutma’innah yang menuh dengan kebaikan
3.      Nafsu lauwamah, yang tidak tetap selalu menyesal terhadap baik dan terhadap jahat/buruk perbuatannya.
-          Musuh manusia itu namanya syaithan, dan syaithan itu selalu bersama dengan nafsu amarah/ yang jahat
-          Seluruh tingkah laku anggota tubuh manusia dikendalikan oleh hati
-          Syaithan artinya pelanggaran terhadap perintah Allah. Syaithan masuk kedalam hati manusia melalui nafsu
-          Syaithan masuk kedalam tubuh manusia melalui nafsu amarah/jahat dan langsung menunggang hati manusia.
Apabila manusia ingat pada Allah jatuh tersungkurlah syaithan itu akan tetapi bila manusia lupa tidak ingat Allah, syaithan mewas-was atau menggoda manusia untuk berbuat dan berkata jahat/buruk. Dan kalau syaithan sudah menguasai hati manusia maka syaithan melalui nafsu jahat itu menyuruh seluruh anggota tubuh manusia berbuat jahat atau buruk dan keji maka tejadilah kerusakan yang merata akibat perbuatan manusia di muka bumi ini maka untuk menghindari kejahatan syaithan melalui nafsu amarah itu Allah mewajibkan manusia untuk melakukan ibadah puasa. Karena puasa / shaum itulah, alat penekanan terhadap nafsu jahat itu.
Itulah yang disabdakan oleh Nabi saw yang artinya berbunyi “apabila masuk awal waktu Ramadhan, terbukalah semua pintu syurga dan tertutuplah semua pintu neraka, dan semua syaithan di belunggu. Kalau nafsu sudah dibelunggu, kalau nafsu sudah ditekan berarti syaithan sudah dibelunggu tidak dapat berleluasa menipu dan menggoda manusia”. Maka marilah kita membelunggu syaithan dengan beribadah puasa.
Didalam neraka syaithan berpidato ditengah manusia yang sedang menderita siksaan api neraka mengatakan bahwa Allah telah memberikan perjanjian kepada manusia melalui nabi-nabinya dan janji Allah itu benar dan bahwa syaithan juga telah memberikan janji kepada manusia tapi janji itu palsu karean syaithan itu sendiri sudah melanggar janji itu, oleh karena itu manusia penghuni neraka jangan lagi mencerca syaithan karena syaithan tidak mempunyai kekuatan untuk menipu mereka tetapi mereka sendiri yang mau mengikuti tipuan syaithan yang mengajaknya sampai kedalam neraka. (syaithan tidak meresa panas dibakar di neraka karena syaithan diciptakan Allah dari api sedangkan manusia di ciptakan dari tanah yang dibakar oleh api).
Sekian, Wallahu a’lam
Wassalamu alaikum wr. Wb.


Bima, 12 Ramadhan 1433 H
31 Juli 2012 M


TGH. M. Said Amin

BAB I
PERJALANAN HIDUP MANUSIA
DARI ALAM ARWAH SAMPAI KE ALAM BAQA’
(SURGA DAN NERAKA)
MENURUT AL-QUR’AN DAN
AL- SUNNAH RASULULLAH SAW

Mukaddimah
أعوذباالله من السيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سيدالعالمين والرسول الكريم والنبي العظيم محمد بن عيدالله الأمين وعلى اله الطيبين واصحابه المجا هدين لاعلاء كلمات الله على جميع انحاءالعالم بوا سطة العلماء العاملين رضوان الله تعا لى عليهم اجمعين ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين. أما بعد:
Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Shalawat dan salam atas pemimpin alam semesta Rasul yang mulia dan Nabi yang agung Muhammad bin Abdollah al Amin dan atas sekalian shahabat, keluarganya yang baik-baik dan para shahabatnya yang berjuang untuk menegakan agama Allah atas seluruh pelosok dunia dengan perantaraan para ulama yang beramal yang di ridhai oleh Allah SWT dan para pengikut mereka yang baik semuanya sampai hari kiamat.